Akulah gunting
yang teronggok digantungan bawah cermin
Akulah sisir
yang terseret arus hujan di luar toko
Akulah
pintu berdecit dia dorong masuk ke dalam duniamu
Dan aku sehelai
handuk basah kau usapkan
Pada aura
yang selama ini terisolasi
Sedang kamu
adalah serpihan rambutku
Semakin dekat
dengan masa tuamu
Tertinggal pertanyaanku
di dalam buih ketika kamu memunguti jemuranmu
: "Kamu
sudah nikah, mas? Mengingat usahamu yang gigih itu"
Tapi lebih
baik aku menancapkan penasaranku – dari mempertanyakannya,
Di atas
sofa hitam membawamu pada asap mengepul dari mulutmu
Keluar menjemput
sisa gerimis yang membeku di pintu kaca
29
Desember 2017
don't forget reading this https://pencilkubarokah.blogspot.co.id/2017/12/orang-kaya-mengemis-pengemis.html
thank you :) :)
0 komentar:
Posting Komentar