About


Get this widget:

Selasa, 19 Desember 2017

DI BAWAH TANGGA




Kemersik langkah kaki mengiringi separuh diriku
Masuk terkubur renjana hati
Segerombolan orang duduk mematung mendengarkan orasi
Sempat aku menoleh kepada bapak-bapak tua
Terpengarai di pangkuan kayu terlempar dari diam
Lalu langkahku sangsai melihat satu wanita bergaun orange
Matanya membungkam senyumku linglung
Katanya: Mas Paijan ya?
Iya – kujagakan jawabku yang sempat tertunduk

Satu hari
Dua hari
Aku sengaja bertandang mengendap di sisi matanya yang terlalu dalam
Tiga hari
Aku kembali memantrakan ruhku dari jauh
Mengumpulkan lima menit dulu ke dalam monokrom
Menyimpan sisa suara yang masih

Sudah sedekat mungkin aku menjauh dari rasa
Mendekap padma terseyok-seyok karena terlambat
Prasaja aku mengenalmu tanpa sengaja
Membahas alegori kosa kata yang bakal terlacak
Di sini tempat duduk bawa tangga
Sedangkan aku sudah sirna ketika kamu terjaga
Untuk siapa kamu rela berjam-jam menunggu?
Ah, memang terkadang terasa kabut melayap
Lindap selaksa maling

Aku salah membasuh sukma di persimpangan malam itu

                                                                                                19 Desember 2017

terima kasih sudah mau membaca :) :)

baca juga https://pencilkubarokah.blogspot.co.id/2017/12/telanjang-menanti.html

semoga bermaanfaat buat teman-teman. amin



0 komentar:

Posting Komentar