KAMU
SENDIRI BAGAIMANA?!
-Kepada penunjuk jalan yang tersesat
Masak harus
belajar membaca lagi?
Lho bukannya sudah mahasiswa?
Kok?
Terus bagaimana
kamu bisa lulus TK?
Karena aku pikir
kamu sudah tingkatan memahami yang abstrak
Tapi nyatanya
memahami yang konkrit saja belum bisa
Makanya aku
curiga: jangan-jangan kamu tidak bisa baca
Sekarang saatnya
aku mengingatkan kembali
bagaimana
mengeja perkataan dengan hatimu
dengan
kesadaranmu
tidak dengan
mengigau ngluyur mulutmu
supaya
tidak termasuk orang yang tidak sesuai ucapan dengan perbuatannya
atau dirimu
menjadi potret “tong kosong berbunyi nyaring”
katamu: “Malaikat
adalah kebenaran
setan
adalah kesalahan
sedang manusia
adalah kubangan kecil
jernih tidaknya
tergantung kemana kakimu.
Ketika kakimu
melangkah kepada malaikat
Maka cahaya
akan tunduk takzim di setiap zikirmu
Akan tetapi,
jika melangkah kepada setan
Maka apinya
akan membakar sakitmu menjadi nikmat semu.”
Katamu lagi:
“Makanya tidak perlu menyalahkan orang. Manusia itu tidak bisa menyalahkan. Karena
takdirnya adalah benar atau salah.”
Aku yang
duduk di sampingmu
Mau memuntahkan
lahar panas dari dasar tanah aku menunggu
“hello….” Batinku
Dia tidak
sadar sudah berapa kali menghina dan mnegolok-olok orang
Karena kesalahan
yang sepele?
Dia sudah
berapa kali menghardik dan memojokkan orang yang belum mampu bayar bulanan?
Mungkin sangking
sok dewasanya kamu sampai pikun
Terkadang kamu
juga menikmati ludahmu sendiri dengan resep rahasia
Sehingga muntah
aku menikmati kebangsatan jahiliyahmu
29 Desember 2017
0 komentar:
Posting Komentar