About


Get this widget:

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 September 2015

Hampir Saja



Hay coy,,lama aku gak nulis di blog-ku ini. Kali ini aku ingin curhat tentang perasaanku. Aku lagi sakit hati. Aku baru break up dengan pacarku. Gara-gara dia lebih percaya orang lain dari pada sama aku. Padahal aku sudah yakin dan berharap penuh kepada dirinya. Aku ingin menjadikan dia sebagai istriku tapi malah kayak gini jadinya, mengecewakan aku. Dia lebih percaya pada orang yang tidak pernah ia kenal. Dia menerima mentah-mentah fitnah bahwa aku memanfaatkan dia dan memepermainkan dia. NO! I never do it even i mean!

Aku bingung mau ngejelasinnya dari mana karena kepercayaannya utk aku sudah rusak oleh dia dan omonganku sendiri. Aku katakan padanya “ikuti kata hatimu, apakah kau ingin menjauh dariku atau memilih bertahan denganku.” Aku harus siap menerima kata hatinya karena mungkin itu yang membuat dia bahagia, tanpa aku dan tanpa terbayang-bayangi pengkhiyanatanku. Demi kebahagiannya.


Namun, ternyata apa yang aku duga salah besar. Dia memilih untuk bertahan bersama aku. Cuma dia masih ragu apakah dia benar-benar harus bertahan sedangkan ada orang lain disana yang akan sakit hati. Aku selalu meyakinkannya bahwa aku sudah putus lama dengan dia, aku gak cinta dia. “aku lebih cinta kamu. Aku ingin serius ma kamu” kataku ke dia lewat SMS. Dia hanya merusak hubungan kita. Mungkin dia gak rela aku bahagia karena masih gak merelakan aku pergi. Seharusnya dia tidak usah mengungkit ataupun membangun perasaannya lagi untukku. Dia yang mengakhiri semuanya dan dia yang menyesali keputusannya. Aku sudah milik orang lain. Cari saja yang lain yang lebih baik dariku. Cukup sampai disini petualangan cintaku. Aku akan serius untuk dia, Nana pesekku.

Karena bagiku cinta itu harus memiliki. Cinta tak harus memiliki itu salah dan suatu hal yang plin-plan. Bagaimana cinta bisa menjalankan prinsip-prinsipnya, menyayangi, menjaga, berkorban, ada ketika dibuthkan, menemani ketika sepi, kalau tidak dengan memiliki? Adanya cinta mutlak adanya kepemilikan yang penuh!
Gtu kan coy,,,itu curhatanku..terima kasih dah mau baca curhatanku ini,,,semoga cintamu selalu diteguhkan Allah dalam hatimu. Amin!