Rasulullah
Saw bersabda:
إن
المرأة تقبل في صورة شيطان، وتدبر في صورة شيطان. فإذا رأى أحدكم إمرأة فأعجبته
فليأت أهله، فإن ذالك يردّ ما في نفسه. (رواه مسلم)
Artinya:
“Sesungguhnya wanita (dilihat) dari depan tampak seperti setan, dari
belakang juga tampak setan. Maka ketika salah seorang kamu melihat wanita dan
dia terangsang (timbul syahwat), maka datangilah ahlinya (istri/suami). Sebab
dengan mendatangi mahram dapat meredahkan nafsu dalam dirinya.” (HR. Muslim)
Ulasan:
1. Bagi Perempuan
Berbicara soal perempuan, maka tidak akan terlepas dari kata “menggoda”.
Wanita tercipta memang dengan bentuk yang sangat menggoda. Sudah takdirnya
wanita itu memiliki tubuh yang indah.
Maka dari itu, wanita tidak perlu “neko-neko” lagi. Jika wanita henndak
bersolek maka hendaknya jangan berlebihan. Takutnya kalau berlebihan, banyak
laki-laki lain yang tergoda. hal itu sama saja dengan memanggil bahaya untuk si
perempuan tadi.
kemaksiatan tidak hanya timbul karena faktor intern manusia, tetapi juga
ada berbagai faktor ekstern yang
menjadikan diri melakukan kemaksiatan.[1]
Banyak kaum perempuan muslim yang tidak menutup aurat mereka dengan benar,
padahal aurat perempuan disamping rentang menimbulkan berbagai kemaksiatan,
juga wilayah aurat mereka lebih luas ketimbang laki-laki.[2]
Pakaian dan dandanan harus diperhatikan. Dijaga dengan sepenuhnya supaya tidak
menimbulkan fitnah.
Terlepas dari berbagai perbedaan pendapat mengenai batas-batas aurat
perempuan, yang jelas – inti dari pendapat-pendapat tersebut – ingin menjaga
aurat perempuan dan ingin menjaga kehormatan mereka. Asalkan pakaian yang
menutup aurat tidak berbau tabaruj – berpakaian seperti tidak berpakaian, bisa
karena pakaiannya transparan, atau karena terlalu ketat sehingga lekuk tubuhnya
terlihat, dan pakaian yang menutup aurat perempuan juga tidak berlebihan (ghulluw)
– bahkan berpakaian berlebihan, jika untuk dilihat orang lain, maka termasuk
tabarruj.[3]
Jika seorang perempuan ingin selamat dari bahayanya fitnah di dunia dan
akhirat – juga gambaran setan pada dirinya hilang, maka ketentuan-ketentuan menutup
aurat hukumnya wajib dipegang teguh dan dijalankan.
2. Bagi Laki-Laki
Setelah membahas tantang bagaimana wanita harus menjaga auratnya, sekarang
kita membahas laki-laki. Seperti disebutkan dalam hadist bahwa perempuan itu
seperti setan, artinya perempuan tercipta dengan kemampuan menggoda.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas College London (UCL) menemukan
fakta bahwa otak pria didesain untuk mencari seks, bahkan sanggup mengorbankan
makanan yang enak dan lezat sekalipun. Neuron tertentu pada otak mereka
ternyata sanggup mengalahkan hasrat untuk makan. Itu mengapa pria selalu
berpikir tentang seks.[4]
Kodrat laki-laki memang seperti itu, makanya mereka harus banyak-banyak
menjaga pandangan dari wanita yang bukan mahram. Menjaga pandangan adalah perintah
Allah – sebagaimana yang tertulis dalam surah An-Nur ayat 30:
قل
للمؤمنين يغضّون من أبصارهم ويحفظوا فروجهم ج ذالك أزكى لهم قلى إن الله
خبير بما يصنعون (النور: 30)
Artinya:
“Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang
mereka perbuat.”
Mata ini harus dijaga dari memandang wanita lain yang bukan mahram, meski
hanya matanya saja, hidung dan rambutnya; atau dari memandang sesuatu yang
molek walaupun tidak menimbulkan syahwat. sebab, pandangan sangat rentan
menimbulkan perzinaan.[5]
Jika laki-laki tersebut mempunya istri, maka datangilah istri. Istri adalah
penyelamat suami dari bejatnya godaan setan. Sehingga nafsu laki-laki
tersalurkan di jalan yang Allah ridlai. Dan istri tentu akan mendapatkan pahala
yang besar dari sisi Allah SWT.
Istri melayani suami itu bukan karena “budak nafsu”, atau alat pemuas
nafsu. Bukan! Kewajiban ini semata-mata untuk menjaga suaminya tidak tersesat
ke dalam lembah perzinaan. Makanya dalam urusan seks, Islam memberikan jalan
yang benar, yaitu pernikahan. Dengan pernikahan inilah kehormatan wanita akan
dijaga juga.
Lantas bagaimana dengan laki-laki yang belum punya istri? Rasulullah Saw
menganjurkan untuk berpuasa. Solusi yang ditawarkan ini bukan sembarang solusi
tanpa dasar. Memang zaman dulu belum ada soal penelitian masalah ini, akan
tetapi seiring majunya zaman dan canggihnyaa teknologi, sehingga banyak sekali
penelitian-penelitian dilakukan yang justru menguatkan kebenaran Nabi Muhammad
Saw.
Rasulullah berpesan kepada laki-laki yang belum beristri, ketika syahwatnya
datang, untuk berpuasa. Dengan mengurangi kadar makan menyebabkan penurunan
spermatogenesis, sebagaimana didapati dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Nila Munaya, dkk. terkait Efek Puasa Terhadap Ketebalan Epitel Dan Diameter
Tubulus Seminiferus Rattus Norvegicus. Berkurangnya spermatozoa terjadi
karena penurunan glukosa dalam tubuh.[6]
Glukosa ini lebih banyak berasal dari makanan yang setiap hari manusia
konsumsi. Oleh karena itu, puasa ditawarkan Islam sebagai solusi penangkal
timbulnya bibit kehancuran kehormatan manusia, perzinaan. Wallahu a’lam.
[4] Bintang.com,
“Otak Pria Ternyata Didesain untuk Memenuhi Hasrat Seksual,” bintang.com,
diakses 21 April 2018,
https://www.bintang.com/lifestyle/read/2343618/otak-pria-ternyata-didesain-untuk-memenuhi-hasrat-seksual.
[5]
Baca kitab Syarh Maraqil ‘Ubudiyah lisysyaikh Muhamad Nawawi Al-Jawy,
halm. 63
[6] Nila Munaya, Ageng Brahmadhi, dan Yuhantoro
Budi Handoyo Sakti, “Efek Stres Puasa terhadap Ketebalan Epitel dan Diameter
Tubulus Seminiferus Rattus norvegicus” 18, no. 1 (2018): 5-6.
0 komentar:
Posting Komentar