Tak mungkin jika aku hanya sekedar
mencampakkan istiqomahku
Pada kesombongan malam
sedangkan kerak air mata menjadi
hujjah bagi setiap angin yang lewat
Membungkus seluruh takdhim yang
menetes
Dari hati menuju keabadian
pengalaman batin
Ku ingin menangis lagi didepan-Mu
Enak sekali
Seperti bercinta dengan istri
tercinta
Allah!
Jamahlah jalanku yang semakin jebol
Aku ingin dana-dana hidayah-Mu
Mencair untuk menambal jalan
bolongku
Dan jangan kau biarkan roda-roda
raksasa memperkosa dan menghunjamnya lagi
Aku sudah muak!
Setiap kali turun mencari debu cerita
Tak kujumpainya dalam
persembunyiannya
Dan terlalu bodoh aku terus mencarinya.
Jogja,
19 maret 2015
Gus
Hidayat
0 komentar:
Posting Komentar