About


Get this widget:

Kamis, 08 September 2016

PERADABAN DUNIA ISLAM SAAT KINI



PERADABAN DUNIA ISLAM SAAT KINI

dunia islam
Tahukah kamu?????
  1. Bagaimana kondisi Muslim dunia di zaman sekarang ini?
  2. Dari segi apa saja yang patut menjadi sorotan dalam peradaban Islam yang memang telah berbeda dari peradaban masa silam?
  3. Bagaimana Islam menyikapi permasalahan tantangan dunia global?
  4. Apakah ada secercah peluang bagi Islam untuk bangkit dari peradaban yang terpuruk ini?
Mengingat baik kisah tentang Islam pada masa lalu, Nabi Muhammad SAW merupakan satu-satunya sumber inspirasi bagi umat Islam. Berawal dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai tanda pemberian amanah dari Allah SWT untuk dijalankan. Ini merupakan langkah awal bagi Nabi Muhammad dalam mengemban tugasnya sebagai Rosul dalam menyampaikan risalah kepada seluruh umat manusia. Walaupun demikian, Nabi Muhammad mampu mengubah sebuah pearadaban besar yang begitu luas dan tak ada manusia satu pun yang mampu melakukannya.
Berbicara tentang peradaban, tentu Islam adalah sebuah  peradaban yang besar. Peradaban islam, sebuah pembahasan yang tak luput dari khazanah ilmu keislaman. Islam sebagai pembangunan dunia baru dengan pemikiran baru, cita-cita baru, kebudayaan serta peradaban baru. Tanpa dukungan peradaban Islam, tentu kemajuan tak sepesat yang kita lihat seperti sekarang ini. Islam mampu mengubah dari peradaban yang Jahiliyah menjadi peradaban yang begitu dibanggakan dalam kaca mata dunia.
Kaum muslim menghasilkan peradaban Islam yang kaya, mempromosikan perpaduan dan pertukaran agama dan kebudayaan. Ini merupakan sebuah kreativitas besar generasi baru pemikir dan ilmuan terpelajar muslim baru memberikan sumbangan penting dalam filsafat, kedokteran, astronomi, optik, seni dan arsitektur. Maka disaat itu, Eropa mengalami perkembangan diberbagai bidang dari Islam.
Namun, tinggalah kita membicarakan mengenai perubahan yang terjadi pada abad sekarang. Pola transmisi kebudayaan kembali berrbalik arah ketika orang Eropa bangkit dari masa kegelapan. Menyorot ke pusat-pusat pembelajaran muslim guna memperoleh kembali warisan mereka yang hilang. Ironisnya, hingga baru-baru ini, prestasi umat Islam tidak diakui dan sangat sedikit yang menyadari peran peradaban Islam serta sumbangansih dalam pembangunan peradaban Barat.

A.      Menyorot Kondisi Islam Dunia
Menyoroti kondisi Islam didunia, tentu banyak segi sorotan yang harus kita cermati. Islam saat ini sudah menyebar begitu luas disetiap penjuru dunia. Umat Islam berasal dari berbagai bangsa, suku, dan budaya. Mereka berbicara dalam berbagai bahasa dan melakukan adat serta kebiasaan yang berbeda. Di Arab misalnya, Arab menjadi pusat perhatian dunia karena sebagai negeri peletak lahirnya peradaban Islam. Ini ditandai dengan banyaknya jumlah pengunjung diseluruh penjuru dunia terutama jama’ah haji setiap tahunnya untuk melakukan periberibadatan ke Mekah. Maka tak heran, negeri yang tak diberkahi kekayaan akan hasil alam ini, mampu berkembang begitu pesat.
Namun, kita lihat sampai saat ini pun, mayoritas umat Islam tinggal di Asia dan Afrika, bukan di wilayah Arab. Hanya sekitar seperlima dari masyarakat Muslim merupakan bangsa Arab. Komunitas Muslim terbesar terdapat di Indonesia, Bangladesh, Pakistan, India, dan Nigeria, bukan di Arab Saudi, Mesir dan Iran. Selain itu, jutaan Muslim tinggal di Eropa, Amerika dan Kanada.
Dari jutaan penganut Islam diseluruh penjuru dunia, Islam menciptakan peradaban yang berbeda-beda baik dari segi agama, sosial, politik dan ekonomi disetiap negaranya. Namun walaupun berbeda-beda, Islam tetap memiliki karakter satu kesatuan yang khas dimana setiap orang mengenal bahwa itu peradaban Islam. Ini menandakan terdapat berbagai macam penggambaran dan realitas tentang Islam. Di bawah ini saya mengelompokkan bidang-bidang peradaban Islam yang lebih spesifik, diantaranya:

a.    Agama Dari segi agama, umat Islam memiliki kelompok-kelompok agama yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena Islam memiliki pandangan atau kepercayaan yang berbeda dalam menyingkap sumber ilmu keislaman. Terdapat muslim Sunni yang merupakan mayoritas di sebagaian besar negara-negara Islam dan Syi’ah hanya menjadi mayoritas di Iran, Irak dan Bahrain. Penganut Sunni percaya bahwa orang yang paling cakaplah yang akan dipilih sebagai penerus. Sedangkan kaum Syi’ah menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib yaitu sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, untuk menjadi pemimpin (imam) dan kepemimpinan harus berada ditangan keluarga Rasulullah.
Namun dilihat secara realitas dari sisi agama, justru persatuan Islam mengalami banyak kegoncangan karena permasalahan perbedaan pandangan Islam ini. Isu-isu kesesatan Syi’ah yang merabah dikalangan Islam, menambah kerusuhan yang hebat diantara kalangan muslim. Seperti yang pernah terjadi pembantaian orang-orang Syi’ah di Negara Mesir, Libya, Pakistan, dan Suriah. Baru-baru ini pula terjadi di negeri kita Indonesia tepatnya di Sampang-Madura, terjadi kerusuhan oleh kelompok Sunni terhadap Syi’ah atas beredarnya fatwa kesesatan yang tidak jelas sumber kedatangannya. Inilah yang menandakan bahwa rasa solidaritas persatuan dikalangan Islam saat ini jauh berbeda dari kejayaan peradaban Islam pada masa silam.
Namun patut diketahui, rusaknya persatuan Islam tak lepas pula dari pengaruh luar. Dimana musuh-musuh Islam yang melakukan berbagai rencana untuk memecah belah dan menciptakan konflik di tengah masyarakat Islam. Rezim Zionis Israel yang sudah bertebaran di seluruh dunia selalu berusaha mencegah persatuan umat muslim. Mereka mengemas sedemikian rupa melalui berbagai program bantuan untuk dunia Islam. Dan yang lebih ironisnya lagi, kaum Islam justru mendorong keberhasilan mereka yang tanpa ia sadari. Umat Islam selalu menginginkan kesenangan dan kemewahan yang ditawarkan oleh mereka. Padahal mereka merencanakan niat buruk untuk Islam.

b.   Ekonomi Kemajuan suatu Negara sangat bergantung pada kondisi Ekonomi negaranya. Banyak negara-negara Islam yang berkembang pesat secara ekonomi, seperti Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi, yang kaya akan minyak. Namun disamping itu, ada pula negara-negara yang masih miskin dan terbelakang, seperti Mali dan Yaman.
Negara-negara Islam atau yang mayoritas penduduknya Islam tidak memiliki strategi pembangunan yang benar-benar didasarkan pada prinsip Islam. Namun, yang mencoba melakukan eksperimen ekonomi Islam barulah Malaysia dan Iran. Sedangkan Indonesia menggunakan sistem ekonomi ”campuran“.
Dari Petunjuk-petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah dalam bidang ekonomi, Islam memberikan ajaran baik pula dalam ekonomi. Kegiatan ekonomi merupakan bagian dari prilaku atau peradaban manusia, maka ilmu dan aktivitas ekonomi harus berada dalam Islam. Ekonomi Islam merupakan penerapan syariat dalam kehidupan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan umat manusia.
Namun dilihat secara realitas saat ini, dimana orang dengan mudahnya tergiur dengan segala iming-iming kesenangan dunia dan mengejar keuntungan sebesar-besarnya tanpa memandang syari’at. Maka tak heran, kebanyakan permasalahan ekonomi melanda di negara Islam dan tetinggal jauh dari kemajuan negara Barat. Padahal ajaran ekonomi yang baik bersumber dari Islam sebagimana yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Kita bisa cermati bagaimana peradaban Islam yang makmur di masa Rasulullah SAW yang begitu cakapnya beliau memimpin.

c.    Politik Secara Politik, pemerintahan Islam di Iran, Sudan dan Taliban di Afghanistan sangat berbeda dengan pemerintahan yang lebih berorientasi sekuler, seperti Mesir, Suriah, Turki, dan Indonesia.

d.   Sosial. Dilihat dari segi sosial, zaman dan teknologi telah merubah pola dan system kehidupan social masyarakat modern. Teknologi yang mengalami pertumbuhan signifikan secara ekspkisit memberi impact yang sangat besar terhadap kehidupan social manusia masa kini.munculnya jejaring social dan alat -alat komunikasi serba efektif dan efisien salah satu factor yang mengakibatkan lahirnya manusia-manusia indidividual dan egois.orang cenderung melakukan hal- hal yang lebih fragmatis untuk berinteraksi sosial.melakukan kontak sosial secara langsung diasumsikan sebagai sesuatu yang ribet dan ketinggalan zaman.
Teknologi menyajikan berbagai wahana untuk mempercepat komunikasi antar individu.di kantor semuanya sibuk bbm-an dan facebook-an,di rumah semuanya sibuk facebook-an dan bbm-an atau lebih keren twitter-an, di bus orang orang sibuk, bbm-an, facebook-an dan twitter-an. Manusia sekarang cenderung tidak peka lagi dengan keadaan di sekitarnya.
Adanya fenomena-fenomena kejahiliyahan yang terjadi pada zaman modern ini. Mungkin secara tanpa kita sadari telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging dalam perlakuan kita sehari-hari.Telah kita ketahui zaman jahiliyah merupakan zaman yang penuh dengan kebrobrokan moral dan akhlak. Kita tidak menyadari bahwa saat ini kita sedang berada di zaman Jahiliyah Modern, yakni mengalami saat yang serupa dengan kehidupan jahiliyah dizaman sebelum Rasulullah Muhammad saw. Betapa tidak? Coba saja dengar, lihat dan baca di media masa mengenai banyaknya kasus pembunuhan bayi perempuan, bahkan ayah kandungnya sendiri, ibu kandungnya sendiri, keluarganya sendiri, kalau nafsu syaithan sudah memuncak, tidak ada yang bisa menghalanginya melakukan perbuatan tercela. Berita orang-orang yang melakukan tindak aborsi demi sebuah alasan mempertahankan kehormatannya, bahkan dengan tidak malu-malu dan tidak merasa bersalah menceritakannya kepada media massa dengan bangganya.
Hidup di zaman modern ini, tentu harus mampu melakukan beberapa penyesuaian dan memiliki prinsip (pondasi) dalam setiap tindakan yang akan kita lakukan. Namun, pondasi prinsip perbaikan yang kita lakukan harus tetap berpijak pada Nabi Muhammad SAW, meskipun kita dicengkeram oleh oleh paham atheis, sepilis (sekularisme, pluralisme, dan liberalisme), materialis dan paham lain yang mencederai Islam.

selamat membaca jangan lupa baca juga  http://pencilkubarokah.blogspot.co.id/2015/04/keringat-dan-sebuah-proses.html

terimakasih :)

0 komentar:

Posting Komentar