About


Get this widget:

Kamis, 18 Oktober 2018

Kuliah Kerja Nyata dalam Pandangan Islam dan Sebagai Metode Pembelajaran



Oleh: Ham
Cerita soal KKN, tentu ada banyak hal yang saya alami. Mulai dari ketakutan bertemu orang baru, ditunjuk menjadi ketua kelompok sementara aku tidak punya pengalaman apapun soal leadership sampai masalah cinlok (cinta lokasi). Bingung apa yang harus aku ceritakan di sini. Tidak mungkinlah kalau aku ceritakan mulai dari pelepasan hingga pelepasan KKN. Buku ini malah jadi novel – novel? Ide bagus tuh. Mungkin di buku lain aku akan membuat cerita KKN menjadi novel. Sekarang saya hanya ingin berbagi cerita yang kiranya penting dan ada pelajaran yang bisa diambil buat pelajaran hidup.
Saya sangat kagum dengan penjelasan bapak rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi, ketika memberikan bekal kepada mahasiswanya yang akan dilepas ke lokasi KKN. Beliau mengaitkan KKN dengan salah satu ayat al-Quran. Dan saya, sekali lagi, sangat kaget. Betapa cerdasnya beliau. Dalam hati, saya bilang “aku ingin menjadi pintar bahkan lebih pintar dari beliau”.
Mengaitkan kegiatan KKN dengan Islam, Yudian mengutip ayat dari QS. Ali Imran: 137,
قد خلت من قبلكم سنن فسيروافي الأرض فانظروا كيف كان عاقبة  المكذبين.
Artinya:” Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah; karena itu, berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang mendustakan (rasul-rasul).
Kemudian beliau menegaskan bahwa KKN merupakan tindakan menjalankan perintah Allah tersebut, yaitu berjalan di bumi untuk melihat-lihat keadaan realita. Karena teori saja tidak akan cukup. Bahkan terkadang teori tidak bisa menjawab permasalahan realita. Dengan kata lain, teori tidak sesuai dengan realita yang ada.
Masih ingatkah dengan sejarah pertama kali Rasulullah Muhammad Saw menerima wahyu? Wahyu pertama tersebut adalah perintah membaca (Al-‘Alaq:1-5). Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dengan rupa yang sangat menakutkan – lebih tepatnya bukan menakutkan tapi karena Rasulullah baru pertama kali bertemu dengan makhluk tersebut. Malaikat Jibril datang kepada Rasul seraya berkata “bacalah!” rasulullah dengan gemetar menjawab “aku tidak bisa membaca” Malaikat Jibril berkata lagi “bacalah!” namun Jibril terus mendesak Nabi Muhammad untuk membaca wahyu Allah. Beliau ketakutan hebat hingga menggigil. Jibril pun memeluk Nabi Muhammad seraya  membacakan wahyu pertama bagi Muhammad Saw.
Sekarang pertanyaannya adalah apa yang harus Nabi Muhammad baca saat itu? Sementara Nabi sendiri tidak bisa baca. Ya, kalau suruh baca ada teks bacaanya sih sedikit masuk akal. Tapi ini, suruh baca tapi tidak ada teks yang harus dibaca. Aneh kan? Inilah yang ingin ditegaskan oleh bapak rektor UIN Sunan Kalijaga.
Maksud membaca dari ayat tersebut adalah membaca keadaan masyarakat Makkah waktu itu. Jadi, selama 3.5 tahun rasulullah berkholwat di dalam gua Hira, melihat-lihat aktifitas umatnya dari dalam gua. Setelah itu, malaikat Jibril datang kepada Muhammad supaya beliau menyimpulkan dari membaca realita masyarakatnya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari membaca realita sembari berjalan-jalan di daerah lain, daerah yang baru dikenal, supaya mahasiswa bisa berlatih dan belajar bermayarakat. Kemudian mengambil ilmu sebagai modal dirinya terjun ke dalam masyarakat yang sesungguhnya dan dalam jangka waktu yang sangat lama.
Terakhir, dengan adanya kegiatan KKN ini diharapkan mahasiswa menjadi orang yang lebih baik dari pada sebelumnya. Mahasiswa lebih tahu memposisikan dirinya di tengah masyarakat tanpa harus membuat api di lingkungan tinggalnya. Masyarakat tidak akan merasa terusik dengan perubahan-perubahan yang dilakukan mahasiswa karena perubahan-perubahan itu pelan-fleksibel namun pasti.

0 komentar:

Posting Komentar