About


Get this widget:

Rabu, 03 Oktober 2018

MEMULAI LEMBARAN BARU



Semenjak pulang dari rumah selama seminggu kemarin, menjalani kehidupan di Jogja seperti membuka lembaran baru. Aku memulai segala hal disini dengan semangat yang baru. Apalagi soal perkuliahan yang sempat terbengkalai, skripsi terjebak macet panjang diantara berbagai aktifitas sampahku semisal main game, molor sepanjang hari dan kawan-kawan. Padahal seharusnya aku sudah menyelesaikannya dan diwisuda secepatnya. Karena berbagai aktifitas yang membutakan mataku itu sehingga aku tidak bisa membedakan mana yang fardlu dan mana yang haram bagi seorang akademisi.
Aku sudah menyadari kesalahanku itu satu hari sebelum aku pulang ke Demak. Sampai aku bilang ke teman sekamarku bahwa aku berjanji setelah pulang dari Demak, segera mungkin permasalahan kampus dan tetek-bengeknya akan aku rampungkan. Janji itu adalah langkah pertamaku memulai lembaran baru, aktifitas yang lebih bermakna, dan untuk menggapai masa depan yang lebih cerah. Andai kata nanti ditengah berkecamuknya perang, aku dipandang sebelah mata sebab – misalkan – aku tidak lagi mengurusi kebersihan badanku, atau rambutku yang awut-awutan, tidak akan aku perdulikan. Seekor ulat sebelum menjadi kupu-kupu indah, terlebih dahulu menjadi sosok yang menjijikkan. Mempuasakan dirinya dari gensi yang tidak menjamin kepastian dan mentirakati cita-citanya dengan ketawadluannya. Masa aku kalah dengan seekor ulat, bro? Mau kusembunyikan dimana lagi mukaku?
Aku sudah tidak punya tempat lagi untuk menyembunyikan mukaku dari omongan orang yang menganggap aku adalah orang yang paling hebat. Sementara itu, diriku sendiri bukan siapa-siapa. Anggapan-anggapan itu adalah aib bagiku. Sudah cukup telinga ini mendengar mereka. Tapi aku bersyukur karena Allah masih memberikan kesempatan ini sehingga sekaranglah aku melangkahkan kaki, memulai diri yang dewasa mempertanggungjawabkan cita dan mewujudkannya.

Jogja, 01-10-18

0 komentar:

Posting Komentar