islam agama damai Akhir-akhir ini dunia sering di landa rasa was-was, rasa mencekam, mulai dari krisis di tunisia, krisis di mesir, dan yang terakhir di libya, serta Negara yaman, sebagian kondisi Negara yang saat ini hangat di bicarakan di banyak media masa baik elektronik maupun cetak. Begitu juga dengan negara kita, akhir-akhir ini banyak sekali isu-isu terorisme, penyerangan ahmadiyyah, pengeboman masjid polisi di daerah cirebon. Saya merasakan bahwa rasa aman di dunia ini sudah mulai terkikis dari dunia ini, terlebih kita yang notabene sebagai orang muslim, serta kasus kapal kudus yang di hadang oleh bajak laut, Somalia, yang notabene bajak laut itu salah satu pemimpinnya beragama islam, seakan hati kita ingin bertanya, betapa sulit mencari rasa aman di dunia muslim saat ini.
Saya tidak ingin menjustice ataupun mempersalahkan kondisi kaum muslim saat ini, saya hendak memaparkan bagaimana sebenarnya islam memberikan rasa aman kepada umatnya, dan bagaimana islam menjamin rasa aman itu, dan dengan wujud apakah itu?
- Definisi Kata Aman (اللأمن )
- Memberikan indicator tentang sesuatu yang bias membuat kita aman damai dan sejahtera,
- Secara explisit menyinggung tentang rasa aman,yang di ungkapkan dalam bahasa alqur’an secara langsung.
Yang pertama dapat kita lihat ketika zaman jahiliyyah sebelum islam datang, masyarakat waktu kehilangan rasa amannya, perbedaan suku dan ras yang mencolok, perbudakan yang masih menjadi hal yang biasa, pertengkaran antar suku yang terkadang menimbulkan peperangan, tidak ada penghormatan terhadap perempuan, penyembahan terhadap patung yang notabene benda mati.
Setelah islam datang yang di bawa oleh Rasulullah, rasa aman damai dan tentram di rasakan oleh penduduk warga arab setempat, hal ini tentu mengadung beberapa pertanyaan, mengapa bisa seperti itu? Ada apa dengan ajaran yang di bawa oleh Rasulullah, mungkin kita dapat menelaah sebagian manhaj yang di ajarkan oleh Rasulullah melalui apa yang di bawa Beliau kepada kita melalui alQur’an dan asshunnah.
- Eksistensi Iman
Iman Kepada Allah, dan ajakan terhadap setiap manusia untuk selalu menyembah-Nya, dengan satu pegangan yaitu Alqur’an dan assunnah, iman inilah yang memberikan kekuatan kepada manusia untuk menebarkan kebajikan di setiap detik nafas kehidupannya, saling berkasih sayang sesama manusia. Mereka semua sama di ciptakan dari satu bapak, yaitu Nabi Adam, dan nabi adam di ciptakan dari debu, sehingga bagaimanapun tiada saling unggul antara satu sama lain, toh semuanya sama dari penciptaannya, kecuali takwa yang membedakan satu sama lainnya.
Ketika keyakinan itu telah meresap dalam hati setiap muslim, maka pasti mereka akan membenci segala bentuk saling mengungguli satu dengan yang lain, saling sombong, rasa amanlah yang akan timbul.
Era globalisasi sekarang ini manusia kurang mampu untuk menanamkan rasa bahwa semua orang itu sama di hadapan Allah, akibatnya Negara-negara yang maju malah justru saling berebut kekuasaan terhadap Negara yang lemah.
- . Agama yang sesuai dengan Fitrah manusia
Aspek yang memperngaruhi bahwa islam itu adalah agaman yang damai adalah, Universalitas nya Islam, agama ini berbeda sekali dengan agama-agama yang lain sebelum islam, hal ini terlihat dari ajaran-ajaran pokok agama islam, agama yang sesuai dengan fitrah manusia di ciptakan agama yang memperhatikan kemampuan manusia, agama yang tidak memaksa, agama yang moderat, hal ini sejalan dengan tabiat manusia, semua makhluk sama di hadapan undang-undang.
Karena universalitasnya inilah sehingga islam mampu memberikan rasa damai dan tenteram sesama manusia, beberapa hadist dan ayat alqur’an menyinggung hal ini seperti dalam alQur’an “ya ayyuhannasu innaa kholaqnakum min dzakarin wa untsa waja’alnakum syu’uban waqobaila lita’arafu” (Q.S al hujurat : 13). Wahai manusia telah Kami jadikan kalian laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan bergolong-golongan dan berqobilah-qobilah, untuk kalian saling mengetahui, Dari ayat ini jelaslah bahwa manusia itu sama.
- . Umat yang Satu
Islam mengibaratkan umat ini sebagai sisir, semuanya berhak memperoleh bagian yang sama, tanpa membedakan antara si kaya dan si miskin, antara si putih dan si hitam, jalan inilah yang membuat manusia bias hidup berdampingan,merasa aman pada harta, pada diri, dan harga dirinya. tanpa adanya sifat sombong, sifat meremehkan terhdap yang lainnya,
Sebagai tambahan bahwa agama islam adalah agama yang cinta damai (salam) bahwa Allah menamai Diri-Nya sebagai Assalam, bahkan surga dalam alqur’an di sebut sebagai Darussalam atau rumah kedamaian kalau dalam bahasa indonesianya. Bahkan Allah memerintahkan kepada Rasulullah untuk mengutamakan jalan damai, ketika berperang melawan musuh. Seperti dalam ayat “wain janahu lissilmi wajnah laha watawakkal ‘alallah” (Q:S, Al Anfal : 61)
Timbul sebuah pertanyaan, ketika kita tahu bahwa islam itu agama damai, lantas kenapa, islam memperbolehkan untuk berperang, dan menyebut orang yang berperang sebagai seorang mujahid, seorang yang berhak memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah?
Perang dalam islam bukanlah hal yang pokok untuk di lakukan, perang di lakukan hanya pada kondisi-kondisi tertentu, untuk menjaga Akidah, dan untuk melawan musuh yang dzalim, dan memusuhi islam. Seperti dalam ayat “Udzina lilladzina yuqotiluna biannahum dzulimu” di ijinkan bagi orang yang membunuh karena dia di dzalimi (QS Al Haj : 39)
Perang dalam islam hanya di lakukan dalam kondisi darurat, sehingga hal itu bias di katakana wajar saja kalau perang sebagai wujud dari upaya pembelaan diri, perang yang di maksudkan bukan untuk merusak, secara kasat mata perang inilah yang damai, bukan perang yang sering kita ketahui sebagai penjajah.
- Gotong Royong (attakaful)
Islam sangat mengajarkan untuk selalu bergotong royong satu sama lainnya, semanga takaful ini bukan hanya pada hal yang sifatnya materi saja, akan tetapi lebih dari itu dalam segala aspek kehidupan ini kita di tuntut untuk ringan tangan kepada siapapun, dan bukan hanya orang muslim, tetapi orang nonmuslim juga berhak terhadap ke ringan tanganan kita, karena akidah kita memerintahkan untk memulyakan semua manusia, bukan hanya terbatas pada islam atau tidaknya orang itu saja, sehingga dengan inilah rasa aman rasa damai akan timbul dengan sendirinya, bagaimanapun semangat takaful ini senantiasa membuat aman karena disetiap detik nafasnya ada yang menolong ada yang menyantuni ada yang menopang ketika seseorang mendapatkan musibah dan lain sebagainya.
Ketika semangat iman, takaful, saling menasehati, dan seharusnya memang harus tertanam di benak setiap muslim karena itu semua adalah ajaran agama kita, maka rasa damai dan tentram dapat dengan mudah kita dapati, karena dalam setiap aspek itu terdapat nilai-nilai saling menghormati, nilai saling mengasihi, bukan saling mengintimidasi, yang ujung-ujungnya berdampak kepada saling membunuh, saling menyepelekan, nilai islam semacam inilah yang hilang dari kehidupan modern saat ini. Wallahu a’lam
0 komentar:
Posting Komentar