Rasulullah SAW bersabda: “Wahai ‘Ali,
belajarlah tentang wudlu, karena wudlu merupakan syaratnya keimanan seseorang.
Ketika kamu berwudlu maka jangan berlebihan dalam menggunakan airnya. Setelah
selesai dari bersuci maka bacalah : انا انزلناه في ليلة القدر (bahkan sampai satu surat tersebut) setelah membasuh kedua
kaki, sebanyak sepuluh kali, maka Allah ta’ala akan mempermudah urusan,
harapan, cita-cita kamu.”
“Wahai ‘Ali, ketika kamu selesai membersihkan
diri; bersuci, maka ambillah air kemudian usapkan ke leher dengan kedua tangan
kamu, kemudian ucapkan:
سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا إله الا انت وحدك لا شريك لك استغفرك و اتوب
اليك،
Setelah itu, menghadaplah ke tanah dan
mengucapkan:
واشهد ان محمدا عبدك ورسولك.
Karena sesungguhnya yang melakukan ini, maka
Allah mengampuni seluruh dosa kecil dan besarnya. Wahai ‘Ali, sesungguhnya para
malaikat memintakan ampunan kepada Allah bagi orang yang menjaga kesuciannya
dan tidak berhadast (langgeng wudlu’nya).”
“Wahai ‘Ali, barang siapa mandi di hari Jum’at,
Allah mengampuni dosa-dosanya dari jumat (ketika dia mandi sunnah) ke jumat
depannya, dan menjadikan mandinya tersebut sebagai pakaian kelak di kubur serta
memperberat timbangan amalnya. Wahai ‘Ali, sangat dianjurkan bagimu siwak
karena di dalam siwak terdapat dua puluh empat keutamaan di dalam agama dan
kesehatan badan.”
“Wahai ‘Ali, wajib bagimu shalat tepat waktu
karena sebenarnya shalat tepat waktu adalah pemimpin (puncak) setiap keutamaan
dan punuknya setiap ibadah. Wahai ‘Ali, malaikat Jibril as mendambakan bani
Adam memiliki tujuh kebiasan/karakteristik:
1. Shalat lima
waktu berjamaah.
2. Duduk bersama
dengan ulama’ di majelis ilmu.
3. Mengunjungi
orang sakit.
4. Mengiring-iringi
jenazah.
5. Mengalirkan air
(ketika bersyci).
6. Menjaga
kedamaian antara senin (setiap waktu. Pent)
7. Memuliakan
tetangga dan anak yatim.
Maka jagalah sungguh-sungguh tujuh kebiasaan
di atas.”
“Wahai ‘Ali, shalatlah malam karena orang yang
shalat malam wajahnya akan lebih bersinar, segar, ceria, dan lebih baik dari
manusia yang tidak melakukan shalat malam. Wahai ‘Ali, ketika kamu
bertakbiratul ihram untuk shalat maka ringankan jari-jari kamu dan angkat kedua
tangan kamu sejajar keatas dengan kedua bahumu. Setelah takbiratul ihram,
letakkan tangan kananmu di atas tangan kiri, dibawah pusarmu. Dan ketika kamu
ruku’ maka letakkan tanganmu di atas kedua lutut dan ringankan jari-jarimu.”
“Wahai ‘Ali, berpergianlah pada waktu pagi dan
shalatlah maghrib setelah matahari terbenam. Semua itu sesungguhnya adalah
kebiasaan para nabi ‘alaihim assalam. Wahai ‘Ali, sangat dituntut atasmu
shalat berjamaah. Sesungguhnya berjamaah di sisi Allah seperti perjalanan haji
dan umarah. Tidak akan menjaga shalat berjamaah kecuali seseorang mukmi yang
benar dicintai oleh Allah dan tidak ada yang menyepelekan berjamaah kecuali
orang munafik yang benar-benar dibenci oleh Allah.”
“Wahai ‘Ali, hamba yang paling dicintai Allah
adalah hamba ahli sujud sembari mengucaapkan:
ربي إني ظلمت نفسي فاغفرلي ذنبي فانه لا يغفر الذنوب الا انت
"Wahai ‘Ali, jagalah shalat Dluha, baik ketika berpergian
maupun ketika di rumah. Karena ketika hari Kiamat kelak ia akan memanggil orang
yang ahli shalat dluha, dari atas kemegahan, kemuliaan surga; “dimanakah orang
yang selalu shalat dluha? Masuklah ke surga lewat pintu “addluha” dengan salam
sejahtera.”
“Wahai ‘Ali, Allah tidak mengutus seorang nabi
kecuali juga memperintahkannya dengan shalat dluha. Wahai ‘Ali, diantara
kemuliaan mukmin adalah istri yang shalihah, shalat berjamaah, dan
saudara-saudaranya mencintainya.”
terimakasih sudah membaca :)
semoga bermanfaat bagi kita semua. amin :) :)
jangan lupa baca juga: http://pencilkubarokah.blogspot.co.id/2017/10/pesan-rasulullah-kepada-ali-bin-abi.html
0 komentar:
Posting Komentar