About


Get this widget:

Senin, 04 Mei 2015

MAAFKAN ANAKMU

Ternyata cari uang itu susah banget. Penuh perjuangan ekstra untuk mendapatkannya. Aku tahu itu. Sebab aku sudah merasakan bagaimana susahnya mencari uang. Setiap hari aku menulis lalu aku kirim ke semua media tapi belom ada satupun yang diterima. Aku tinggal bayangkan aja bagaimana “rekasa”-nya orang tuaku di rumah. Membanting tulang untuk anaknya ini_yang tentunya uang yang harus didapat, uang yang besar jumlahnya. Uang yang ingin aku hasilkan tak pernah bisa sebanding dengan itu semua. Tapi aku berharap dapat meringankan beban orang tuaku. Amin.

Kadang aku menyalahkan diriku sendiri, kenapa terlalu bodoh? Kenapa tak bisa hemat? Kenapa tak pernah memikirkan keadaan orang tuaku? Kenapa tak mencicipi kerasnya tekad mereka untukku? Dan kenapa aku tak bisa membahagiakan mereka? Behkan kenapa aku terus dan terus membohongi mereka? Ya Allah ampunilah aku. Oleh karena itu, sekarang, aku berusaha menjawab pertanyaanku itu semua dengan membalik keadaanku. Aku tak boleh males. Aku harus berusaha dan semangat. Aku harus membahagiakan mereka. Aku harus jujur pada mereka. Ya Allah bantu aku. Tiada daya dan kekuatan kecuali daya dan kekuatan dari-Mu.

Semua bayangan itu berlalu lalang masuk dan menjejali kepalaku. Semakin membuatku bersalah dan tak pantas_tak pantas di sebut anak shalih. Sering kali mataku ini meneteskan air mata. Namun aku berusaha sekeras mungkin untuk menyembunyikan itu dari orang lain. Namun, Aku hampir tak bisa menyembunyikan tangisanku ketika aku dengar suara orang tuaku di telpon. Sakit rasanya mendengar suara mereka. Suara mereka terlalu tulus dan suci untuk aku dengarkan. Kasih sayang mereka tak bisa aku uraikan dengan hal-hal yang paling istimewa dan tak bisa ku rangkai dengan kata-kata indah sekalipun.

Bapak. Ibu. Maafin anakmu ini. Aku akan berusaha menebus semua kesalahanku. meski engkau tak membutuhkannya.

=@=

0 komentar:

Posting Komentar