Pertanyaan yang dia
sematkan pada mataku
Mengingatkan bagaimana
lembut parasmu menusuk hatiku
Mengalir kesadaran
lalu mabit di sifatmu yang sejati
Memang seperti itu
sifatmu
Mau diapakan lagi
cahaya terlanjur lurus menyengat celah jendela kamar
Aku diamkan dirimu
menjadi penonton bagaimana aku mengetik sajak-sajak ini
Tunggu saat kau
terima waktunya dengan kedua tanganmu
Akan aku lihat
bagaimana air matamu menetes iba di bawah tulisan ini
Jogja,
8 Januari 2018
0 komentar:
Posting Komentar